Senin, 14 Desember 2009
Meremehkan Dosa
Sering melakukan perbuatan dosa, akan melemahkan perasaan. Ia menganggap dosa besar sbg dosa kecil.
Anas radiyallahu’anhu mengatakan,”Sungguh, kalian melakukan suatu perbuatan, yg dimata kalian itu lebih kecil dari sehelai rambut. Tapi, pd masa Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam kami menganggapnya sbg suatu dosa yg akan membinasakan.”
Ibnu Mas’ud radiyallahu’anhu berkata,”Sungguh, orang mukmin itu melihat dosa2nya seakan dirinya berada dikaki gunung, ia takut kalau-kalau gunung itu menimpanya. Sedangkan orang fajita melihat dosa2nya spt lalat yg hinggap di hidungnya, lalu berkata,’Hanya segini?’
Skala perbandingan antara meremehkan dosa & m’jaga diri dr dosa adl relative. Jika iman & takwa kuat, maka para hamba akan menghormati perintah2 Allah dg cara b’usaha tuk segera melaksanakannya. Mereka jg akan m’hormati larangan Allah, sehingga mereka berhati-hati & b’usaha m’jd org yg paling jauh dari larangan-Nya. Allah Berfirman :
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa yg mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dr ketakwaan hati.” (Al-Hajj:32)
Dalam ayat lain disebutkan :
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa yg mengagungkan apa-apa yg terhormat di sisi Allah, maka itu adl lbh baik baginya di sisi Rabb-Nya…..”(Al-Hajj:30)
Allah ‘azza wa jalla mencela para sahabat yg menyebarluaska kabar dusta (hadist al-ifki). Allah berfirman :
“Ingatlah di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakana dgn mulutmu apa yg tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya sesuatu yg ringan saja. Padahal di sisi Allah adl besar.”(An-Nuur:15)
Seorang mukmin akan menganggap besar hal-hal yg menyelisihi perintah Allah, sehingga ia akan menjauhinya. Ia jg tdk akan mengangggap remeh suatu p’buatan baik. Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Jangan menganggap remeh sedikit pun dari perbuatan makruf. Meskipun hanya dgn menemui saudaramu dgn wajah ceria.”(HR. Muslim)
Wallahu’alam Bish Showab…………….
Anas radiyallahu’anhu mengatakan,”Sungguh, kalian melakukan suatu perbuatan, yg dimata kalian itu lebih kecil dari sehelai rambut. Tapi, pd masa Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam kami menganggapnya sbg suatu dosa yg akan membinasakan.”
Ibnu Mas’ud radiyallahu’anhu berkata,”Sungguh, orang mukmin itu melihat dosa2nya seakan dirinya berada dikaki gunung, ia takut kalau-kalau gunung itu menimpanya. Sedangkan orang fajita melihat dosa2nya spt lalat yg hinggap di hidungnya, lalu berkata,’Hanya segini?’
Skala perbandingan antara meremehkan dosa & m’jaga diri dr dosa adl relative. Jika iman & takwa kuat, maka para hamba akan menghormati perintah2 Allah dg cara b’usaha tuk segera melaksanakannya. Mereka jg akan m’hormati larangan Allah, sehingga mereka berhati-hati & b’usaha m’jd org yg paling jauh dari larangan-Nya. Allah Berfirman :
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa yg mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dr ketakwaan hati.” (Al-Hajj:32)
Dalam ayat lain disebutkan :
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa yg mengagungkan apa-apa yg terhormat di sisi Allah, maka itu adl lbh baik baginya di sisi Rabb-Nya…..”(Al-Hajj:30)
Allah ‘azza wa jalla mencela para sahabat yg menyebarluaska kabar dusta (hadist al-ifki). Allah berfirman :
“Ingatlah di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakana dgn mulutmu apa yg tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya sesuatu yg ringan saja. Padahal di sisi Allah adl besar.”(An-Nuur:15)
Seorang mukmin akan menganggap besar hal-hal yg menyelisihi perintah Allah, sehingga ia akan menjauhinya. Ia jg tdk akan mengangggap remeh suatu p’buatan baik. Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Jangan menganggap remeh sedikit pun dari perbuatan makruf. Meskipun hanya dgn menemui saudaramu dgn wajah ceria.”(HR. Muslim)
Wallahu’alam Bish Showab…………….
0 komentar: