Agar rumah tetap aman dan jauh dari kesialan, anda perlu menata kembali
rumah anda. Kamar tidur, ruang makan, kamar tamu, dapur dan ruang yang
lain harus ditata dan diletakkan dengan benar. Bila penataan rumah
benar, maka angin keberuntungan akan berhembus ke rumah anda !
“Rumah
bapak yang modelnya seperti ini, maka nilai feng shuinya tergolong
lumayan, artinya rejekinya baik. Sayang ada beberapa letak ruang yang
kurang baik sehingga pengeluaran uang boros dan muncul banyak masalah
dari luar. Nilai feng shui yang kurang pas untuk rumah bapak adalah ;
kamar utama dan kamar tidur di bagian depan,...bla...bla...bla...”
Itulah
beberapa “petuah” yang diberikan oleh pakar feng shui di sebuah majalah
yang cukup popular juga di dalam acara televisi saat ini. Nampaknya
peminat ilmu yang satu ini semakin bertambah banyak. Termasuk
sebagiannya orang islam. Nah, yang jadi pertanyaannya, bolehkah menurut
ajaran islam percaya pada feng shui ini ?
Bukan Arsitek, bukan Desainer
Konsultasi tentang rumah, bentuk rumah atau interior rumah sebenarnya merupakan hal yang wajar dan merupakan suatu kebutuhan.
Urusan
seperti ini adalah pekerjaan para Arsitek dan Desainer Interior. Tidak
ada yang aneh bila orang berkonsultasi dengan mereka. Yang
mengherankan, kini banyak orang yang berkonsultasi tentang rumahnya
kepada seseorang yang yang tak dikenal pernah belajar tentang masalah
desain dan bentuk maupun tata letak rumah. Tidak pula pernah kuliah di
fakultas teknik Arsitektur, teknik Sipil atau Desain Interior. Meski
tak menutup kemungkinan orang tadi juga pernah kuliah, namun bahan
konsultasinya tak berhubangan dengan materi kuliahnya. “Tanam pohon ini
di sebelah timur. Tambahkan kolam berliku di halaman. Pasang hiasan
meriam”. Demikian instruksi konsultan tadi. Ujung – ujungnya, diketahui
ternyata konsultan tadi adalah seorang pakar feng shui.
Apakah Feng Shui itu ?
Feng shui kabarnya adalah ilmu yang digunakan untuk menyiasati pengaruh lingkungan terhadap manusia.
Pada
masa selanjutnya, feng shui mengalami perkembangannya. Tidak melulu
membahas manusia, namun merambat kemasalah perdagangan dan peruntungan.
Karena masalah ini yang diangkat, maka jadilah feng shui sebagai salah
satu piranti bisnis untuk melancarkan usaha.
Pada prinsipnya, dengan
feng shui ini ingin diraih chi (kebaikan) sebanyak – banyaknya
ditolaknya sa chi alias kejelekan. Hubungannya dengan alam, menurut
feng shui alam turut berpengaruh terhadap keunggulan bisnis seseorang.
Orang yang dapat “membaca alam” katanya akan unggul dalam bisnisnya.
Nah, apa yang hendak dibaca dari alam ? tentu saja ya getaran chi (
kebaikan )tadi. Semakin banyak menyerap getaran chi maka semakin
sukses. Tak lepas dari aqidah penduduk negeri asal feng shui, ternyata
ada kepercayaan bahwa getaran chi dihasilkan dari sebuah kawasan kosmik
yang ditunggui oleh naga. Sang naga ini ( sebagai symbol kepercayaan )
konon rutin menghembuskan angin keberuntungan. Inilah dia yang ditunggu
– tunggu ! Sekarang bagaimana caranya menyedot / menyerap sebanyak –
banyaknya angin keberuntungan sang naga. Tentu dengan mengetahui dahulu
dimana arah angin sang naga berhembus. Ini perlu radar khusus.
Disinilah metode feng shui yang punya peran. Yaitu metode feng yang
berarti arah angin. Dan shui yang mempunyai makna Land scape tanah (
Contour ). Maka mulailah bangunan rumah di otak – atik agar arah
bangunan sesuai arah datangnya chi.
Symbol – Symbol
Benda keberuntungan !
Dikenal
dalam ilmu feng shui. Makanya para penganut feng shui menyediakan benda
keberuntungan tersebut dirumahnya – diantaranya memasang hiasan meriam
sebagai penolak bala...emangnya kompeni belanda, pake meriam segala,
koin yang digantung untuk mendatangkan rejeki yang banyak dan lampu
kristal penolak bala. Wa na’udzu billah
Untung dan Sial
Merasa
untung atau sial dengan bentuk atau desain rumah tertentu bisa
digolongkan dalam hukum tathayyur, yaitu merasa sial dengan suatu benda
atau perkara. Hal seperti itu tidak diperbolehkan dalam Islam. Bahkan
dikategorikan dalam perbuatan kesyirikan. Sebuah dosa besar yang tiada
berampun. Terlebih jika kita punya keyakinan bahwa kabaikan ( yang
katanya chi tadi ) diciptakan atau berasal dari sang naga yang ada
diatas sebuah bukit, ini tentu kesyirikan yang lebih gamblang dan 1000
% DUSTA. Akibatnya, seseorang bisa keluar dari agama Islam ( murtad
tanpa sadar ). Wa na’udzu billah !
Padahal yang mampu memberikan
bahaya atau manfaat hanyalah satu, yaitu Allah Subhanahu wa ta’ala
semata. Dan makhluk tidak mampu memberikan manfaat ataupun bahaya.
Seperti dalam firman-Nya yang artinya,
“Ketahuilah,
sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al A’raf : 131 )
Lantas Bagaimana Seharusnya ?
Seorang
muslim sejati harus punya keyakinan bahwa hanya Allah Subhanahu wa
ta’ala satu – satunya yang mampu memberikan manfaat ataupun bahaya.
Tidak ada selain Allah Subhanahu wa ta’ala yang berkuasa. Sesuatu bisa
dikatakan memberikan pengaruh atau tidak itu, harus teruji secara
ilmiah. Misalnya , yang berkaitan dengan rumah. Namanya sial itu bukan
karena rumahnya bernomor 13, tapi karena rumahnya tidak punya ventilasi
udara, lembab dan pengap karena tidak ada sinar matahari yang masuk,
atau tidak ada WC-nya. Nah, ini baru yang namanya benar – benar sial !
Feng Shui = Perdukunan
Mereka
yang terbiasa memberikan konsultasi tentang bentuk rumah, arah –
arahnya dan desain ruang untuk mendapatkan chi alias keberuntungan
tidak ada bedanya dengan paranormal atau istilah klasiknya yaitu DUKUN
!!!
Di zaman ini banyak sekali orang yang mencari sesuap nasi dengan
cara membodoh – bodohi orang, makanya jangan mau dibodoh – bodohin..!
ya, dengan cara belajar dinul Islam yang sesuai pemahaman para sahabat
Radhiyallhu ‘anhu ajma’in...
Para dukun sudah bertebaran dimana – mana, dan AWAS..!!! jangan – jangan ia sudah ada di rumah anda !? *Ikhwa
(Majalah NIKAH edisi 1/I/2002, dengan sedikit penambahan & penyesuaian )
HAL-HAL YANG DAPAT MEMBATALKAN KEISLAMAN
1. Mengadakan persekutuan (Syirik) dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, lihat (An Nisaa : 116)
Termasuk
dalam hal ini, permohonan pertolongan dan permohonan do’a kepada orang
mati serta bernadzar dan menyembelih qurban untuk mereka.
2. Siapa
yang menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai perantara kepada Allah,
memohon kepada mereka syafaat, serta sikap tawakkal kepada mereka, maka
berdasarkan ‘ijma dia telah kafir.
3. Siapa yang tidak mengkafirkan
orang-orang kafir (baik dari ahlul kitab, yaitu yahudi dan nashara,
atau orang-orang musyrik), atau menyangsikan kekafiran mereka, bahkan
membenarkan madzhab mereka, maka dia telah kafir.
4. Berkeyakinan
bahwa ada petunjuk lain yang lebih sempurna dan lebih baik dari
petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau lebih
mengutamakan dan ridho’ kepada system thogut dibanding syari’at islam.
5.
Membenci sesuatu yang datangnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, (walaupun sebagian) meskipun diamalkannya. (Muhammad : 9)
6.
Mengolok-ngolok sebagian dari Din yang dibawa oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, misalnya tentang pahala atau azab yang
telah diterima kelak, maka dia telah kafir. Atau menjadikan agama
sebagai bahan olok-olok atau senda gurau. (lihat surat At Taubah :
65-66)
7. Melakukan sihir, pelet, guna-guna atau mendatangi dukun
atau paranormal. Barangsiapa yang melakukan yang demikian itu maka
sungguh dia telah kafir. (lihat surat Al Baqarah : 102)
8. Lebih
mengutamakan atau memberikan wala’ (loyalitas) kepada orang-orang kafir
ketimbang kepada saudara seislam dan kaum muslimin (lihat surat Al
Maidah : 5)
9. Berkeyakinan atau beranggapan bahwa ada manusia yang
bisa leluasa keluar dari ajaran syariat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. (lihat surat Ali Imran : 85)
10. Berpaling dari dinullah,
baik karena dia tak mau mengamalkannya atau mempelajarinya (acuh tak
acuh). Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala dalam surat As Sajadah :
22
Maka berhati-hatilah wahai saudaraku...berdo’a dan berusahalah untuk
memurnikan
pemahaman islam kita...ya Allah aku memohon kepada-Mu akhir hidup yang
baik (khusnul khatiamah), dan aku berlindung kepada-Mu dari akhir hidup
yang jelek (su’ul khatimah)...amin ya Allah
Mutira As Sunnah,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mendatangi peramal lalu menanyakan sesuatu, maka tidak diterima sholatnya selama empat puluh hari.”
(HR. Muttafaqun ‘alaihi)
“Barangsiapa
yang mendatangi peramal atau dukun lalu membenarkan apa yang
dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Abu Dawud)
0 komentar: