Selasa, 10 November 2009
Metode Syetan Menggoda Manusia
Setan menggunakan metode yang bertahap dalam menyesatkan manusia, baik dalam materi ajakannya maupun dalam caranya.
Ibnu Qayyim menyebutkan 6 tahapan ajakan setan sebagai berikut:
Tahap pertama: setan berusaha agar manusia menjadi kafir atau musyrik. Jika orang tersebut adalah orang Islam, usahanya diturunkan ke tahap berikutnya.
Tahap kedua: yaitu tahapan bid’ah (mengada-ada dalam urusan agama). Manusia dibuatnya untuk membuat dan menerapkan bid’ah. Jika orang tersebut termasuk ahlussunnah, dimulailah tahap ketiga.
Tahap ketiga : yaitu tahap kabaa-ir, maksiat, berupa dosa-dosa besar. Jika orang tersebut dijaga Allah dari melakukan dosa besar, setan tidak putus asa untuk terus menggoda.
Tahap keempat : yatiu tahap shagaa-ir, maksiat berupa dosa-dosa kecil. Jika orang tersebut terjaga juga darinya, mulailah setan menyibukkan orang itu dengan metode lain.
Tahap kelima : yaitu setan menyibukkan manusia dengan hal-hal yang mubah (boleh), sehingga orang itu menghabiskan waktunya dalam hal mubah, tidak sibuk dalam hal yang berpahala, yang kita semua diperintahkan mengamalkannya.
Tahap keenam : yaitu setan menyibukkan manusia dengan amal-amal yang mafdhul (kurang utama) sehingga lalai dari amal yang afdhal (lebih utama) yang lebih baik dari amal mafdhul tersebut. Misalnya seseorang disibukkan dengan perkara sunat daripada fardhu, maka sibuklah dia dengan yang disunatkan dan meninggalkan yang difardhukan.
Setan sangat bersungguh-sungguh dalam dakwahnya, dengan mengajak secara bertahap dalam materi ajakannya. Adapun dalam cara mengajaknya, maka setan itu menjerumuskan manusia selangkah demi selangkah. Sebagaimana Allah berfirman:
“Makanlah dari apa yang dirizkikan Allah kepada kalian, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al An’aam : 142).
Pada mulanya setan berusaha menggelincirkan manusia sedikit-sedikit, kemudian bertahap menuju tujuannya. Setan masuk pada siapapun dengan metode yang cocok dengan jati diri manusia yang digodanya.
- Setan masuk pada orang yang zuhud (sederhana) dengan kezuhudannya.
- Setan masuk pada orang alim (berilmu) dengan melalui pintu ilmu.
- Masuk pada orang jahil (bodoh) dengan kebodohannya pula.
Ibnu Qayyim menyebutkan 6 tahapan ajakan setan sebagai berikut:
Tahap pertama: setan berusaha agar manusia menjadi kafir atau musyrik. Jika orang tersebut adalah orang Islam, usahanya diturunkan ke tahap berikutnya.
Tahap kedua: yaitu tahapan bid’ah (mengada-ada dalam urusan agama). Manusia dibuatnya untuk membuat dan menerapkan bid’ah. Jika orang tersebut termasuk ahlussunnah, dimulailah tahap ketiga.
Tahap ketiga : yaitu tahap kabaa-ir, maksiat, berupa dosa-dosa besar. Jika orang tersebut dijaga Allah dari melakukan dosa besar, setan tidak putus asa untuk terus menggoda.
Tahap keempat : yatiu tahap shagaa-ir, maksiat berupa dosa-dosa kecil. Jika orang tersebut terjaga juga darinya, mulailah setan menyibukkan orang itu dengan metode lain.
Tahap kelima : yaitu setan menyibukkan manusia dengan hal-hal yang mubah (boleh), sehingga orang itu menghabiskan waktunya dalam hal mubah, tidak sibuk dalam hal yang berpahala, yang kita semua diperintahkan mengamalkannya.
Tahap keenam : yaitu setan menyibukkan manusia dengan amal-amal yang mafdhul (kurang utama) sehingga lalai dari amal yang afdhal (lebih utama) yang lebih baik dari amal mafdhul tersebut. Misalnya seseorang disibukkan dengan perkara sunat daripada fardhu, maka sibuklah dia dengan yang disunatkan dan meninggalkan yang difardhukan.
Setan sangat bersungguh-sungguh dalam dakwahnya, dengan mengajak secara bertahap dalam materi ajakannya. Adapun dalam cara mengajaknya, maka setan itu menjerumuskan manusia selangkah demi selangkah. Sebagaimana Allah berfirman:
“Makanlah dari apa yang dirizkikan Allah kepada kalian, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al An’aam : 142).
Pada mulanya setan berusaha menggelincirkan manusia sedikit-sedikit, kemudian bertahap menuju tujuannya. Setan masuk pada siapapun dengan metode yang cocok dengan jati diri manusia yang digodanya.
- Setan masuk pada orang yang zuhud (sederhana) dengan kezuhudannya.
- Setan masuk pada orang alim (berilmu) dengan melalui pintu ilmu.
- Masuk pada orang jahil (bodoh) dengan kebodohannya pula.
0 komentar: