Sabtu, 07 November 2009
Perbedaan Antara Hacker dan Cracker
Halo sobat blogger semua!!!!! Saya bisa menulis postingan ini setelah lama tidak diijinkan bermain internet oleh ibu saya. Selain itu, banyak sekali tugas sekolah yang harus dikerjakan. Maklum, saya adalah pelajar kelas 7 SMP.
Sekarang, saya akan menulis artikel tentang Perbedaan Antara Hacker dan Cracker. Ide ini muncul saat saya sedang membaca buku pelajaran, yaitu buku TIK. Saat saya membaca pada subbab “Dampak Negatif atau Kerugian Penggunaan TIK”, saya menemukan sebuah kotak yang mempunyai judul “Siapakah Hacker dan Cracker Itu?”. Saat saya membacanya, saya tertarik dan saya berniat untuk membuat artikel ini. Koq, Turfa banyak bacot yach? Tenang, sekarang saya akan menjelaskannya.
Peretas, yang biasa kita sebut hacker, adalah orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila diinginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak(software) dan perangkat keras(hardware) komputer seperti program komputer, admininstrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan.
Selain itu, hacker juga merupakan sebutan untuk orang atau sekelompok orang yang memberikan sumbangan bermanfaat untuk dunia jaringan dan sistem operasi, membuat program bantuan untuk dunia jaringan dan komputer. Hacker juga bisa dikategorikan pekerjaan yang dilakukan untuk mencari kelemahan suatu sistem dan memberikan ide atau pendapat yang bisa memperbaiki kelemahan sistem yang ditemukannya.
Sedangkan cracker adalah sebuah sebutan untuk orang yang mencari kelemahan sistem dan memasukinya untuk kepentingan pribadi dan mencari keuntungan dari sistem yang dimasuki seperti pencurian data, penghapusan, dan banyak yang lainnya.
Terminologi hacker muncul pada awal tahun 1960-an di antara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Teknology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata hacker pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik ketimbang yang telah dirancang bersama.
Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker berubah menjadi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga kompute milik Laboratorium Nasional Los Almos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan atas testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapat hukuman masa percobaan.
Hacker memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tetang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa hackerlah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web(web defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan sebagainya. Padahal, mereka adalah cracker. Crackerlah yang menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki pleh pembuat perangkat lunak(bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para hacker dibagi menjadi 2 golongan, yaitu White Hat Hacker, yakni hacker yang sebenarnya dan Black Hat Hackers, yaitu para cracker ‘sang perusak sistem’.
Sekarang, saya akan menulis artikel tentang Perbedaan Antara Hacker dan Cracker. Ide ini muncul saat saya sedang membaca buku pelajaran, yaitu buku TIK. Saat saya membaca pada subbab “Dampak Negatif atau Kerugian Penggunaan TIK”, saya menemukan sebuah kotak yang mempunyai judul “Siapakah Hacker dan Cracker Itu?”. Saat saya membacanya, saya tertarik dan saya berniat untuk membuat artikel ini. Koq, Turfa banyak bacot yach? Tenang, sekarang saya akan menjelaskannya.
Peretas, yang biasa kita sebut hacker, adalah orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila diinginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak(software) dan perangkat keras(hardware) komputer seperti program komputer, admininstrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan.
Selain itu, hacker juga merupakan sebutan untuk orang atau sekelompok orang yang memberikan sumbangan bermanfaat untuk dunia jaringan dan sistem operasi, membuat program bantuan untuk dunia jaringan dan komputer. Hacker juga bisa dikategorikan pekerjaan yang dilakukan untuk mencari kelemahan suatu sistem dan memberikan ide atau pendapat yang bisa memperbaiki kelemahan sistem yang ditemukannya.
Sedangkan cracker adalah sebuah sebutan untuk orang yang mencari kelemahan sistem dan memasukinya untuk kepentingan pribadi dan mencari keuntungan dari sistem yang dimasuki seperti pencurian data, penghapusan, dan banyak yang lainnya.
Terminologi hacker muncul pada awal tahun 1960-an di antara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Teknology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata hacker pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik ketimbang yang telah dirancang bersama.
Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker berubah menjadi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga kompute milik Laboratorium Nasional Los Almos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan atas testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapat hukuman masa percobaan.
Hacker memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tetang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa hackerlah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web(web defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan sebagainya. Padahal, mereka adalah cracker. Crackerlah yang menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki pleh pembuat perangkat lunak(bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para hacker dibagi menjadi 2 golongan, yaitu White Hat Hacker, yakni hacker yang sebenarnya dan Black Hat Hackers, yaitu para cracker ‘sang perusak sistem’.
0 komentar: